Penyiaran Radio
REFERENSI
https://agungsadewo.wordpress.com/2017/01/19/broadcasting-radio-televisi/
Sejarah Singkat Radio
Radio telah menjalani proses perkembangan yang cukup lama sebelum
menjadi media komunikasi seperti sekarang ini. Dr Lee De Forest
(1873-1961) dari Amerika Serikat dapat dianggap sebagai pelopor
ditemukannya radio pada tahun 1916, sehingga ia dijuluki sebagai “the father of radio”.
Meskipun demikian, Guglielmo Marconi yang terkenal sebagai penemu telegraf tanpa kawat telah merintis penemuan teknologi radio sejak tahun 1894. Ketika ia membaca eksperiman Heinrich Rudolf Hertz (1857-1894) seorang ahli fisika berkebangsaan Jerman yang menemukan gelombang elektromagnetis dalam suatu majalah di Italia. Heinrich Hertz adalah penemu gelombang elektromagnetis.
Pada tahun 1895, Marconi mengadakan eksperiman dengan menggunakan dsar pengetahuan dari penemuan Hertz. Dalam eksperimen tersebut ia berhasil menerima sinyal tanpa kawat dengan jarak 1 mil dari sumbernya. Eksperimen lain yang berhasil dilakukan tahun 1896 yakni mengirimkan sinyal-sinyal tersebut dan dapat diterima dalam jarak 8mil. Penemuan inilah yang kemudian dikembangkan oleh Dr Lee De Forest yang juga memperkenalkan lampu vakum (Vacuum tube) untuk dapat menyiarkan suara yang masuk. Lampu vakum tersebut dikenalkan pada tahun 1906.
Pecahnya perang dunia I telah menghambat perkembangan radio. Sampai tahun 1919 siapapun tidak diizinkan untuk mengusahakan siaran radio. Pada tahun 1919, Dr Frank Conrad berhasil melakukan eksperimen menyiarkan music.
Dibidang teknologi usaha untuk menyempurnakan radio siaran telah dirintis oleh Prof E.H Amstrong yang memperkenalkan system FM (Frequency Modulation) sebagai penyempurna system AM (Amplitudo Modulation) yang biasa digunakan dalam siaran radio.
Meskipun demikian, Guglielmo Marconi yang terkenal sebagai penemu telegraf tanpa kawat telah merintis penemuan teknologi radio sejak tahun 1894. Ketika ia membaca eksperiman Heinrich Rudolf Hertz (1857-1894) seorang ahli fisika berkebangsaan Jerman yang menemukan gelombang elektromagnetis dalam suatu majalah di Italia. Heinrich Hertz adalah penemu gelombang elektromagnetis.
Pada tahun 1895, Marconi mengadakan eksperiman dengan menggunakan dsar pengetahuan dari penemuan Hertz. Dalam eksperimen tersebut ia berhasil menerima sinyal tanpa kawat dengan jarak 1 mil dari sumbernya. Eksperimen lain yang berhasil dilakukan tahun 1896 yakni mengirimkan sinyal-sinyal tersebut dan dapat diterima dalam jarak 8mil. Penemuan inilah yang kemudian dikembangkan oleh Dr Lee De Forest yang juga memperkenalkan lampu vakum (Vacuum tube) untuk dapat menyiarkan suara yang masuk. Lampu vakum tersebut dikenalkan pada tahun 1906.
Pecahnya perang dunia I telah menghambat perkembangan radio. Sampai tahun 1919 siapapun tidak diizinkan untuk mengusahakan siaran radio. Pada tahun 1919, Dr Frank Conrad berhasil melakukan eksperimen menyiarkan music.
Dibidang teknologi usaha untuk menyempurnakan radio siaran telah dirintis oleh Prof E.H Amstrong yang memperkenalkan system FM (Frequency Modulation) sebagai penyempurna system AM (Amplitudo Modulation) yang biasa digunakan dalam siaran radio.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN RADIO
- MEDIA SUARA/AUDIO (RADIO)
Media suara atau audio identik dengan media radio yang memang pendengarnya hanya bisa menikmati suara saja tanpa ada visualisasi ataupun teks.
Kelebihan Media suara atau audio (Radio) adalah:
- Dalam hal penyampaian informasi atau berita lebih cepat bahkan bisa saat itu juga.
Biasanya media ini bisa dinikmati sambil melakukan aktifitas yang lainnya. Jadi pendengar tidak harus memantau di depan radio, tetapi bisa menemani aktifitas pendengarnya di mana pun. - Biaya produksi ataupun biaya yang diperlukan khalayak untuk mendengarkan radio relatif murah, bahkan bisa di dengar tanpa menggunakan listrik tetapi menggunakan baterai. Hal inilah mengapa sampai sekarang radio masih digemari oleh khalayak apalagi yang ada di pedesaan.
- Pendengar yang buta huruf pun bisa memahami apa yang disampaikan oleh siaran radio. Jadi khalayak yang tidak berpendidikan pun bisa menikmati media ini.
- Bahasa yang digunakan bersifat bahasa tutur, jadi mudah dimengerti oleh pendengarnya.
- Pendengar tidak terbatas baik dari segi umur, pendidikan, wilayah dan sebagainya. Meskipun sekarang sudah banyak radio yang tersegmentasi.
Kekurangan Media suara atau audio ( Radio ) adalah:
- Informasi yang disampaikan hanya sekilas dan tidak bisa diulang, jadi pendengar tidak bisa mengerti secara detail tentang berita yang disampaikan, karena memang bahasanya sederhana dan tidak didukung oleh visualisasi. Pendengar hanya bisa membayangkan saja.
- Jumlah berita yang disampaikan oleh radio terbatas. Dalam waktu satu jam mungkin hanya tersaji 2 atau 3 berita, itu pun berita yang paling penting dan sensasional.
- Karena radio penyebarannya melalui alat pemancar, maka khalayak pun juga hanya bisa menikmati radio selama terjangkau oleh daya pancar radio tersebut. Apalagi kalau cuaca yang kurang baik biasanya radio agak melemah daya pancarnya. Sehingga khalayak yang jauh tidak bisa menikmati siaran radio.
- Saat mendengarkan berita di radio kita harus mengikuti jadwal atau waktu dimana radio tersebut akan menyajikan siaran berita.
REFERENSI
https://agungsadewo.wordpress.com/2017/01/19/broadcasting-radio-televisi/
Comments
Post a Comment